Pemrosesan Terdistribusi
Pemrosesan Terdistribusi
Dalam ilmu
komputer, komputasi tersebar mempelajari penggunaan terkoordinasi dari komputer
yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan
perangkat lunak yang berbeda dengan sistem terpusat.
Tujuan
dari komputasi
terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi
atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan
yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual
komponen-komponennya.
Tujuan lain yang
ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan
bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada
lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut.
Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat
sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer
tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Salah satu masalah
yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain
adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih
jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak.
Pemrosesan
terdistribusi dapat dikelompokan berdasarkan beberapa kriteria yaitu :
a.
Degree
Coupling / Tingkat hubungan : tinggi atau rendah ?
b.
Jumlah
data yang saling digunakan dibandingkan dengan jumlah pemrosesan lokal.
c.
Struktur
antar hubungan : kuat atau lemah ?
d.
Jika
komponen dapat di share dikatakan kuat
e.
Kesaling
tergantungan komponen-komponen.
f.
Kuat
atau lemah dalam mengekseskusi proses.
g.
Keselarasan
antar komponen.
Keuntungan sistem database terdistribusi
adalah :
Pengelolaan secara
transparan data terdistribusi dan replicated.
a. Mengurangi ketergantungan data
b. Transparansi jaringan
c. Transparansi replikasi
d. Transparansi fragmentasi
Kelemahan system database terdistribusi
adalah :
a.
Kompleksitas
manajemen
b.
Control
integritas lebih sulit
c.
Biaya
pengembangan
d.
Keamanan
e.
Kurang
standarisasi
f.
Menambahkan
kebutuhan penyimpanan
g.
Lebih
sulit dalam mengatur lingkungan data
h.
Menambah
biaya pelatihan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar