Sejarah Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan puasa yang diwajibkan bagi
umat muslim di seluruh dunia untuk melaksanakannya. Puasa Ramadhan dalam
perjalanan sejarahnya cukup menarik jika dikaji lebih mendalam.
Berbagai pertanyaan mungkin saja pernah terlintas di
benak Anda tentang kapankah ibadah Puasa Ramadhan mulai disyariatkan? Bagaimana
model puasa yang dilakukan umat islam pertama kali? Apa yang membedakan puasa
islam dengan agama Ahli kitab? Atau mungkin pertanyaan lain yang berkenaan
dengan puasa, berikut pemaparannya.
Sejarah Puasa Ramadhan pertama kali di syariatkan
Puasa Ramadhan mulai disyariatkan pada tanggal 10
Sya`ban tahun kedua Hijriah atau satu setengah tahun setelah umat islam
berhijrah dari Mekah ke Madinah, atau setelah umat islam diperintahkan untuk
memindahkan kiblatnya dari masjid Al- Aqsa ke Masjidil Haram.
Perintah puasa ramadhan ini didasarkan pada firman
Allah di dalam surah Al-Baqarah ayat 183. Dari ayat tersebut dapat dipahami
bahwa puasa telah dilakukan sebelum masa kerasulan Muhammad saw. Hanya saja
praktiknya tidak seperti yang kita lakukan sekarang ini.
Setelah ayat tersebut turun, Puasa Ramadhan menjadi
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat muslim selama satu bulan dengan
memenuhi syarat dan dan rukun yang telah di syariatkan.
Model Puasa Ramadhan yang Pertama Kali Dilakukan
Umat Islam
Puasa pertama kali yang dilaksanakan Rasulullah saw
adalah puasa bulan Asyura`, yaitu puasa yang dilakukan masyarakat Quraisy
ketika itu dan setibanya di Madinah, Nabi pun memerintahkan berpuasa pada bulan
itu. Setelah turun perintah berpuasa pada bulan Ramadhan, Rasulullah
memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa bagi siapa saja yang
menghendakinya. Saat itu, umat muslim boleh berpuasa dan boleh juga tidak, dan
bagi mereka yang tidak berpuasa diwajibkan untuk membayar fidyah Selanjutnya
puasa Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap muslim, kecuali bagi mereka yang
mempunyai uzur syar’i Perbedaan Puasa Ahli kitab dengan Puasa Umat Islam Yang
membedakan puasa umat islam dengan umat yang lain di antaranya adalah adanya
perintah makan sahur sebelum terbit fajar. Di dalam hadis riwayat Amr bin Ash,
Rasulullah saw bersabda, “Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab
adalah pada makan sahur…” (HR Muslim) Selain itu, puasa yang dilakukan kaum
muslimin pada bulan Ramadhan berlangsung selama satu bulan penuh, berbeda
dengan ahli kitab yang melaksanakan puasa di luar bulan Ramadhan. Dalam hadis
riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “…Sungguh, telah datang bulan
Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah telah memerintahkan kepada kalian untuk
berpuasa di dalamnya…” (HR Ahmad dan Nasa’i) Sejarah Puasa Sebelum Kelahiran
Nabi Muhammad saw Persamaan puasa umat islam dengan umat-umat terdahulu adalah
dalam hal kewajiban, bukan pada tata caranya. Berikut bentuk puasa sebelum
kelahiran Nabi Muhammad saw. Umat Nasrani dahulu juga pernah diwajibkan puasa
Ramadhan, tetapi mereka menambahnya 10 hari hingga akhirnya berjumlah 50 hari.
Dikarenaka pada bulan Ramadhan cuacanya sangat panas, waktunya pun diperpendek
dan dipindah pada musim semi. Umat Yahudi pun berpuasa, bahkan puasanya tidak
sekadar menahan dari makan dan minum dari sore hari sampai waktu sore lagi.
Akan tetapi, mereka melaksanakan sambil berbaring di atas pasir dan debu sambil
meratap sedih Pada masa Jahiliah, penduduk Quraisy Mekah melaksanakan puasa
pada bulan Asyura dan Nabi saw melakukannya sebelum ada perintah berpuasa di
bulan Ramadhan, namun setelah ada perintah puasa di bulan Ramadhan, Nabi pun
berpuasa dan meninggalkan puasa di bulan Asyura.
sumber :
http://www.islamnyamuslim.com/2013/07/sejarah-puasa-ramadhan.html
Komentar
Posting Komentar